Desa Wisata Bonjeruk

Festival Begawe Jelo Nyensek 2019 di Desa Sukarara

Sumber gambar: Albertus Anggara Andreantono Adi

Siapa sih yang tidak tahu akan pesona Pulau Lombok yang keindahannya sudah diakui hingga kancah internasional?

Pulau Lombok dikenal sebagai salah satu pulau di Indonesia yang menyimpan berbagai potensi wisata baik dari segi alam maupun budaya. Secara administratif, Pulau Lombok dibagi menjadi lima wilayah: Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat. Mungkin ketika mendengar kata Lombok yang terpikirkan di benak kita adalah hamparan pantai yang indah atau kemegahan Gunung Rinjani. Padahal di samping itu, terdapat lokasi dengan pesona hijau yang tak kalah cantik dan memiliki predikat sebagai desa wisata. Salah satunya adalah Desa Bonjeruk.

Desa Bonjeruk merupakan salah satu desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Bonjeruk bisa dikatakan memiliki lokasi yang strategis karena berdekatan dengan beberapa objek wisata terkenal seperti Taman Narmada dan pusat tenun tradisional Sukarara. Tidak hanya itu, Bonjeruk terbilang cukup dekat dengan beberapa lokasi strategis lainnya karena hanya membutuhkan waktu 25 menit dari bandara, 30 menit dari Kota Mataram, dan 15 menit dari Kota Praya.

Bonjeruk yang merupakan desa wisata berbasis lingkungan dan budaya ini dihuni oleh sekitar 9.000 penduduk dengan luas wilayah 5.000 km². 98% wilayah Bonjeruk merupakan lahan pertanian berupa padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, hingga buah-buahan. Selain itu, masyarakat di desa ini juga memelihara berbagai hewan ternak seperti sapi, kambing, bahkan hampir di setiap rumah memelihara ayam atau itik. Tak heran jika sebagian besar masyarakat Bonjeruk bermata pencaharian sebagai petani dan peternak.

Saat pertama kali mendengar nama “Bonjeruk”, mungkin kita akan langsung memikirkan wujud buah jeruk. Sebenarnya bagaimana sih asal-usul nama Bonjeruk? Kenapa desa ini dinamai Bonjeruk? Bonjeruk berasal dari kata “bun/buwun” dan “jeruk”. “Bun” memiliki arti sumur dan “jeruk” merupakan gambaran buah jeruk secara harfiah. Dikatakan bahwa di desa ini terdapat sumur yang tidak pernah berhenti mengeluarkan air dan di sekitar sumur tersebut terdapat pohon jeruk yang juga tidak pernah berhenti berbuah. Sumber air pada sumur tersebut sangat menolong kondisi Bonjeruk yang menghadapi kekeringan. Diambil dari kedua peristiwa tersebut, maka terbentuklah nama Bonjeruk dan dijadikan sebagai nama desa. Hingga saat ini, terdapat sekitar 13 buah sumur yang ada di Bonjeruk dan masih digunakan sebagai sarana untuk mandi, mencuci, dan sumber air minum.

Pada zaman dahulu, Bonjeruk pernah memiliki masa kejayaan pada era kerajaan dan kolonial. Pada masa kerajaan, Bonjeruk pernah menjadi pusat pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Datu (Pemimpin/Raja). Tidak berbeda dengan zaman kerajaan, Bonjeruk juga menjadi pusat pemerintahan di masa kolonial Belanda pada tahun 1886. Tidak heran jika terdapat beberapa bangunan yang bergaya arsitektur Belanda. Beberapa bangunan yang bernuansa kolonial tersebut pun memiliki daya tarik tersendiri sebagai objek wisata bagi Desa Bonjeruk. Perpaduan alam yang asri dengan sejarah yang kental menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Demi membangkitkan kejayaan Bonjeruk yang pernah dirasakan pada zaman dahulu, kelompok pariwisata Desa Bonjeruk yang dinaungi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mencoba mengembalikan masa kejayaan Bonjeruk tempo dulu dalam sisi pariwisata.

Desa Bonjeruk memiliki beberapa destinasi wisata unik yang tak kalah menarik dengan destinasi wisata lain yang ada di Lombok Tengah. Pesona keunikan wisata Desa Bonjeruk dapat dilihat dari jenis wisata kuliner dan wisata alam yang disuguhkan. Wisata kuliner yang yang terkenal di Desa Bonjeruk yaitu Kantin 21 dan Pasar Bambu. Di tempat tersebut para pengunjung dapat menikmati kuliner asli Desa Bonjeruk dan berbagai variasi menu makanan lainnya. Terdapat pula wisata alam yang tak kalah keren dan memanjakan mata, yang paling populer yaitu Tebing Purba yang berlokasi di Dusun Loang Tuna dan Hamparan Sawah di Dusun Presak.

Desa Wisata

Destinasi Wisata Terpopuler

Seputar Desa Wisata